Minggu, 16 November 2014

Senja Di Pelabuhan Kecil

Karya : Chairil Anwar

Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut
Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap

IBU

 Karya : Iwan Fals
Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
Lewati rintang untuk aku anakmu
Ibuku sayang masih terus berjalan
Walau tapak kaki, penuh darah... penuh nanah


Seperti udara... kasih yang engkau berikan
Tak mampu ku membalas...ibu...ibu


Ingin kudekat dan menangis di pangkuanmu
Sampai aku tertidur, bagai masa kecil dulu
Lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku
Dengan apa membalas...ibu...ibu....


Seperti udara... kasih yang engkau berikan
Tak mampu ku membalas...ibu...ibu

Tikus Negara

Hai pejabat.
Hidupmu penuh nikmat
Karena uang rakyat
Kau sikat

Hai petinggi negara
Kau tak pernah memikirkan dilema
Kau umbar janji sejahtera
Kini kau biarkan mereka merana

Wahai para koruptor
Pekerjaan mu sangat kotor
Nafasmu asap motor
Seperti tikus di dalam kantor

Wahai para koruptor
Suaramu bagaikan suara bentor
Menghiasi otak yang kotor
Bagaikan celana dijadikan obor

Wahai seluruh umat
Semoga kalian ingat
Tikus memang bejat
Semoga di akhirat
Kau bertemu malaikat
Dan kemudian dihujat
Karena kau memang bangsat